). Memang sih, kebanyakan pengarang akan menempatkan orang baik sebagai tokoh yang difokuskan dalam cerita mereka, agar penonton bisa lebih bersimpati pada tokoh yang paling sering mereka lihat. Namun, ini tidak menghalangi sebagian pengarang untuk memberikan fokus utama kepada tokoh yang jahat.
Bisa jadi si penjahat dibuat simpatik. Karena orang yang sering kita lihat sudut pandangnya biasa memang terasa lebih simpatik. Bisa jadi juga si penjahat dibuat jelas-jelas jahat. Kalau pilihan kedua dilakukan, pengarang harus hati-hati karena cerita bisa menjadi terlalu gelap untuk senang ditonton.
Bedakan dengan Anti-Hero, yang walaupun punya sifat-sifat negatif, tetap merupakan orang yang berada di sisi kebaikan. Lawan dari Protagonis Jahat kemungkinan adalah Antagonis Baik (kecuali kalau semua karakter dalam cerita jahat).
Contoh:
Acara TV Laga-Hidup- Breaking Bad: Walter White bergerak dari protagonis Anti-Villain sebagai kriminal yang simpatik hingga menjadi penjahat yang jelas saat motivasi utamanya menjadi bandar narkoba adalah ego dan bukan alasan yang bisa dibenarkan.
Anime & Manga
- Death Note: Tokoh utamanya dari awal sampai akhir adalah Light Yagami, yang sepanjang cerita merupakan seorang pembunuh berantai, hanya saja dengan keyakinan bahwa dia melakukan kebaikan dengan berfokus pada membunuh penjahat (lalu polisi baik yang mencoba menghentikannya). Seiring berjalannya cerita, penonton bisa melihat keyakinan tersebut semakin lama semakin hanya omong kosong.
Film Laga-Hidup
- Avengers Infinity War punya begitu banyak tokoh baik hingga terbagi-bagi fokusnya di antara mereka. Pada akhirnya, yang menjadi fokus utama adalah Thanos sedangkan cerita semua tokoh lain pun terikat padanya. Seakan menguatkan ini, Thanos mendapat adegan terakhir dan dialah yang diumumkan akan kembali, bukannya Avengers.
Bahasa Inggris: Villain Protagonist
